JRBL INDONESIA | 02-Nov-2013
Lahirnya Juara Baru
Wonogiri-Solo Berbagi Gelar
SOLO – Junio Junior Basketball
League (JRBL) 2013 Solo Series
melahirkan juara baru. Tim basket
cowok SMPN 2 Jatiroto (Espenero)
menahbiskan diri sebagai raja kompetisi
basket antar pelajar SMP itu.
Aldo Saputro dkk mengalahkan
juara bertahan SMP Kalam Kudus
Solo (KK) 68-44 pada final party di
Sritex Arena, tadi malam (1/11).
Gelaran final party serasa lengkap
setelah wakil Solo, SMPN 26 (Wanamska)
berhasil menjuarai kategori
cewek. Wanamska mengubur impian
Espenero untuk mengawinkan
gelar setelah menang 31-21.
”Sebenarnya soal itu (mengawinkan
gelar) bukan target utama kami.
Setelah gagal di putri, coba mengoptimalkan
tim putra. Hasilnya cukup
positif,” ujar Pelatih Espenero, Nur
Satya Tri Utomo.
Sementara, final party berlangsung
super duper meriah.
Sritex Arena seakan hampir
meledak. Kapasitas tribun yang
mencapai 7000 tempat duduk
hampir tidak mampu menampung
luapan penonton.
Open gate final party Junio
JRBL 2013 Solo Series dimulai
pukul 14.00. Belum ada 15 menit,
penonton sudah memadati
tribun sisi selatan dan utara
Sritex Arena. Padahal, antrean
penonton di luar masih mengular
hingga gerbang utama.
Sejumlah kelompok suporter
dari beberapa SMA di Kota Bengawan
juga tak ingin ketinggalan.
Ada Mico Mania (SMK Mikael),
Sesaji (SMAN 1 Solo), hingga Yosef
Mania (SMA St. Yosef Solo).
Allan Hizlinger, CEO Gold Coast
City Regional Basketball Association
mengaku cukup terkejut
dengan suasana Sritex Arena.
”Suporter di sini benar-benar
fantastik,” ungkapnya di sela
laga DBL International Challenge
antara tim cowok DBL
Indonesia All Star kontra Gold
Coast kemarin.
Selain final party Junio JRBL
2013 Solo Series, atensi paling
banyak memang tertuju pada
duel DBL All Star dan Gold Coast.
Duel berlebel internasional itu
tersaji setelah final cewek antara
SMPN 26 Solo dan SMPN 2 Jatiroto
Wonogiri.
”Penonton Solo selalu menyenangkan.
Sportivitas basket di
kota ini juga bagus. Kenapa
kami pilih Solo, sebagai kota di
luar Surabaya untuk tuan rumah
DBL International Challenge?
Ya karena antusias di sini tidak
beda jauh dengan Surabaya,”
ungkap GM DBL Indonesia,
Masany Audrey.
”Tahun ini ada dua kota baru
(Pekanbaru dan Manado). Ke
depan kemungkinan akan bertambah.
Soal lokasi saya belum
bisa jawab. Proyeksi kami ingin
kembangkan kota penyelenggaranya
hingga menyamai
Honda DBL,” jelas Masany.
Sementara, hadirnya DBL International
Challenge membawa
berkah bagi publik basket
di Solo. Para pemain dan pelatih
kontestan Junio JRBL 2013
Solo Series seakan dapat kursus
gratis dengan menonton aksi
pebasket junior Australia kontra
Indonesia.
”Tadi anak-anak ikut nonton
mainnya Gold Coast. Banyak
teknik dan pola bermain mereka
yang belum kita ketahui.
Jelas sekali kami dan anak-anak
sangat berterima kasih mendapat
pelajaran berharga,” terang
pelatih SMP Kalam Kudus Solo,
Harry Cahyono.
Terpisah, suguhan tak kalah
menarik juga tersaji di booth
BRI sebagai sponsor utama
kompetisi basket antar pelajar
SMP paling heboh di tanah air
ini. Yakni perform FDJ Nathalie
Risty. FDJ Risty tampil mengiringi
sexy dancer dan free style
basket oleh SBX (Solo Blibis Xtreme).
(nik/mas)
Story Provided by Radar Solo