JRBL INDONESIA | 03-Nov-2014
jrblindonesia.com - 03/11/2014
Regenerasi Utamakan Atlet Lari
SMPN 2 Jatiroto, Paling Konsisten di Junio JRBL Solo Series
JUNIO JRBL Indonesia pertama kali mampir Solo pada 2012. Saat itu, poros basket antarpelajar SMP berporos di tiga kota. Karanganyar, Klaten, dan tentunya tuan rumah Solo. Dan benar. Juara putra diraih SMP Kalam Kudus Solo (KK), sementara putri diboyong SMP Pangudli Luhur 1 Klaten (Palusaka).

Tapi, yang menarik adalah keberhasilan wakil Wonogiri, SMPN 2 Jatiroto menembus inal putra. Padahal jelang kompetisi, kekuatan Espenero hanya dipandang sebelah mata. tak tanggung-tanggung, lawan yang dikalahkan di penyisihan adalah SMPN 26 Solo (Wanamska) dan SMP Regina Pacis Solo. Dua sekolah yang juga jadi poros basket kota Bengawan.

Prestasi ciamik di 2012 memacu semangat Espenero menurunkan tim putri di 2013. Hebatnya, tim putra dan putri Espenero sama-sama menembus inal di musim itu. Espenero putra menggenggam titel champions setelah sukses revans atas SMP KK. Sementara tim putri harus puas menjadi runner up setelah dikalahkan SMPN 26 Solo.

Tahun ini, Espenero kembali memanaskan persaingan Junio JRBL Indonesia 2014 Solo Series. Dan lagi-lagi skuad asuhan Nur Satya Tri Utomo tersebut menembus inal putra dan putri. Namun sial, dua-duanya hanya jadi runner up. Espenero putra diperdaya SMP Tarakanita Sukoharjo. Sedangkan Espenero putri kemabali takluk di tangan Wanamska.

Kendati gagal, Espenero kini sudah mencatatkan namanya dalam jajaran elit perbasketan SMP di eks-Karesidenan Surakarta. Itu semua tak lepas dari peran head coach Nur Satya dalam melakukan regenerasi. Selain seleksi yang ketat, Nur juga tak asal comot pemain. Saat seleksi, Nur biasanya mencari pemain yang punya kemampuan berlari cepat. Nah, olahraga akrab dengan lari cepat adalah atletik. Dari atletik itulah Nur biasanya menjaring pemain.

"Basic basket untuk pelajar bisa dilihat dari pemantapan speed. Makanya hampir semua pemain basket saya berasal dari atlet atletik dulunya. Jadi jangan kaget kalau main empat kuarter isiknya tetap kuat. Kalau fundamental lincahnya ada, tinggal kita asah akurasi tembakan," ujar Nur Satya kepada Radar Solo.

Soal latihan, Nur juga menerapkan kedisiplinan tingkat dewa. Beruntung, para pemainnya sanggup menjalankan ritme kedisiplinan itu dengan tekad bersar. "Program wajib latihan biasanya sore. Tapi banyak pemain saya yang berlatih sendiri pagi hari sebelum pelajaran dimulai. Dan setelah pulang sekolah biasanya juga tambah jam latihan sendiri. Tanpa disuruh, mereka punya niat untuk berlatih agar bisa mahir bermain basket," puji Nur. (nik/fer)

Story Provided by Radar Solo