Menggapai Angan Bersama Sekolah Pinggiran

Sekiranya memang tepat jika SMP yang terletak di ujung kabupaten Wonogiri ini disebut dengan sekolah pinggiran. Disebut demikian sebab letaknya memang di kecamatan paling pinggir dengan background jajaran pegunungan. Namun jangan salah, walaupun sekolah pinggiran tetapi rasa kota. Jadi sekiranya tepat jika ada sebutan untuk sekolah yang satu ini dengan julukan ‘sekolah pinggiran rasa perkotaan’. Mengingat berbagai prestasi sudah banyak diraihnya, baik yang bersifat akademik maupun non-akademik. Prestasi akademik seperti LCC, Mapsi, OSN dengan prestasi yang tidak bisa dipandang sebelah mata, yakni dengan peringkat 3, 2 atau bahkan 1. Sedangkan untuk prestasi non-akademiknya seperti atletik, bola basket merupakan prestasi tahunan yang berhasil ditelorkan oleh SMP pinggiran ini.
Inilah SMP N 2 Jatiroto, SMP yang lekat dengan suasana pedesaan. SMP yang terletak di desa Cangkring ini memang menjadi salah satu SMP dari sekian banyak SMP di Wonogiri yang prestasinya pantas untuk diperhitungkan. Dengan berbekal tenaga pendidik dan segenap staf karyawan membuat SMP N 2 selalu menjadi momok tersendiri di setiap event yang dihelat di kabupaten Wonogiri khususnya. Bahkan untuk team Bola Basket hasil gemblengan guru muda berbakat Nur Satya Tri Utomo, sudah terbukti keampuhan tajinya di sekitar karisidenan Surakarta dengan menyabet gelar Runner Up di ajang JRBL yang dihelat di GOR Sritex Arena pada bulan Oktober tahun lalu. Sehingga tidak salah lagi jika memilih SMP N 2 Jatiroto sebagai tujuan utama para orang tua untuk sekedar ‘menitipkan’ para putra-putrinya dengan harapan agar putra-putrinya tersebut mendapatkan apa yang seharusnya dia dapatkan dalam rangka mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, maupun psikomotornya. Namun tentunya semua itu perlu adanya persiapan bagi calon siswa ESPENERO, yakni  mental para calon siswa berprestasi tersebut. Sehingga, bukan hanya sekedar dapat ‘masuk’ dan tercatat sebagai siswa SMP N 2, namun mental perlu dipersiapkan sejak dini, sebab dengan adanya persaingan yang ketat di antara siswa, kadang rasa minder akan menghantui di setiap anak didik selama belajar di SMP ujung pandang ini.