JRBL INDONESIA | 19-Oct-2012
Paling Heboh Meski hanya Bermodal Tong Sampah 
SMPN 2 Jatiroto Wonogiri (Espenero) memang dari kampung. Tapi, penampilan mereka di Junio Junior Basketball League (JRBL) 2012 Solo Series jauh dari kesan kampungan. Tak hanya tim basket putra, pendukung setia yang menamakan diri Espero Mania malah bikin heboh seisi Sritex Arena, kemarin TIGA unit bus besar memasuki pelataran Sritex Arena, kemarin siang. Tak lama berselang, turun ratusan siswa siswi dari dalam bus tersebut. Dengan tertib, mereka berjajar menuju pintu masuk. Kostum yang mereka pakai pun ala kadarnya. Hanya plester warna biru dan merah yang menempel di pipi sebagai pembeda. Ya, mereka tak lain adalah Espero Mania. Kehadiran mereka di Solo tak lain untuk mendukung tim basket putra Espero kontra SMPN 26 Solo (Wanamska) di Junio JRBL 2012 Solo Series. Setelah masuk Sritex Arena, Espero Mania menempati tribun sebelah utara. Nah, disinilah awal kehobohandi mulai. Setelah tip off dibunyikan, Espenero Mania beraksi. Hanya bermodal tong sampah yang dicat ulang,mereka bernyanyi memberi dukungan.”Kita datang memang dari jauh, kira- kira dua jam perjalanan dari Solo. Tapi kita tidak minder dan total mendukung tim basket anak-anak kita ini berprestasi semaksimal mungkin. Kita ingin tunjukkan bahwa kita sangat kompak,” kata guru bidang kesiswa an SMPN 2 Jatiroto sekaligus koordi nator Espenero Mania, Sutrisno kepada Radar Solo, kemarin.Usut punya usut, Espenero Mania benar-benar mempersiapkan diri dengan matang sebelum beraksi di Sritex Arena. Selama tiga pekan, Espenero Mania berlatih jelang pelaksanaan kompetisi basket antar pelajar SMP paling heboh di tanah air tersebut. ”Suporter juga latihan mas. Kita tiap hari Senin, Rabu, dan Jumat rutin latihan setelah jam sekolah. Kita memang ingin mempersembahkan yang terbaik di kompetisi besar ini,” beber Sutrisno. Perjuangan Espenero Mania tidak sia-sia. Hanya bermodal tiga tong sampah dari sekolah, tim basket mereka memang atas Wanamska. Bahkan, nya nyian Espenero Mania mampu me nenggelamkan suporter Wanamska yang punya massa lebih banyak. ”Walaupun kita dari kampung, kita mau memberikan warna yang menarik dan atraktif di turnamen ini,” jelas Sutrisno. Pelatih tim basket putra Espenero Tri Nur Setya mengaku terbantu dengan keberadaan Espenero Mania. Nyanyian dan dukungan Espenero Mania sanggup membakar semangat Agung Santoso dkk di lapangan. ”Kemenangan ini untuk mereka (Espenero Mania, red),” ujarnya. (*/fer) Story Provided by Radar Solo